Friday 12 April 2013

Apa sih arti pacaran bagi Anda ?



Az ‘s Story
Ini adalah cerita yang saya kutip dari teman sekaligus guru saya “AZ” inisialnya.

Sore itu AZ’s bercerita:
   Dulu ,,, waktu saya masih belajar di senior high school alias di SMA yang namanya Pacar sih saya punya. Tapi kalau pacaran saya gak pernah. Nah sekarang saya punya teman laki-laki, pacar nggak punya, pacaran nggak juga, tapi saya punya sosok yang saya cintai. Dia mungkin tidak tau kalau saya menaruh hati padanya. Saya cukup menyimpannya dalam hati saja. Tidak perlu saya ungkapkan dan tidak sepantasnya saya tunjukan.
Kalau mau ditanya apakah saya sering memikirkannya jawabannya. Maybe Yes,,,,, Maybe No. Dibilang sering ,,, nggak juga,, dibilang jarang,, nggak juga. Singkatnya saya pasti kepikiran dia kalau bertemu teman yang sedang jalan dengan pasangannya (pacar/teman dekat/suami), atau  ketika saya langsung ditanya oleh teman tentang siapakah “pacar” saya sekarang. “ apakah seluruh wanita di dunia ini harus punya pacar? Itulah pertanyaan dalam hati saya jika ditanya hal demikian.
Ok,, kita flashback dulu ke masa lalu ya,,,,
Hemmmm,,,, dulu,, waktu masa-masa SMA,,, MUNGKIN 99, 99 % teman- teman saya punya pacar. Kalau gag punya pasti dibilangin kuper lah, ketinggalan jamanlah,, ini dan itu lah.... ahh intinya orang yang gag punya pacar tuh orang yang dicap paling kuper. Apalagi kalau yang gag punya pacar itu adalah seorang kutu buku,,, hemmm,, udah dehhh,, ada istilah “ si kutu buku pacaran sama buku sampai berkutu”. Bahkan guru saya ada yang mengatakan “kalau sekarang gag apa-apa punya pacar banyak. Asal jangan punya suami atau istri yang banyak saat sudah menikah nanti. Isitilah yang benar-benar keterlaluan.
Saya termasuk orang  yang punya pacar saat SMA. Kelas 1 SMA adalah waktu di mana saya mengatakan “Ya” sebagai jawaban atas permintaan seorang lelaki. ” mau nggak kamu jadi pacar saya ?” itu adalah satu dari sejuta kalimat yang anehnya bisa menyatukan dua orang berlainan jenis dalam ikatan khayal yang membawa banyak kerugian. Beberapa menit atau detik yang lalu saya dan dia bukanlah siapa-siapa. Hanya teman aja. Tapi setelah saya berkata “YA” kok kami seperti terikat dan jadi bertambah dekat ??????? hemmmmm padahal kalau dipikir apa bedanya status saya dan dia yang dulu dengan yang sekarang ? wong saya Cuma bilang “iya” aja kok. Kok bisa-bisanya sih saya mau aja dipanggil “SAYANG.,,, HONEY,, BEIBS,,,” kan dulu dia manggil saya dengan “AZ” aja.
Saya dan dia tidak pernah sekali pun pegangan tangan, apalagi sampai pelukan, ciuman, dan lain-lain seperti yang teman-temanku lakukan. Kami hanya duduk di teras rumah. Kursi kami pun terpisah, jaraknya juga gag dekat- dekat amat. Ibu atau keluargaku yang lainnya jelas mengawasiku dari dalam. Apalagi tetangga atau orang yang lalu lalang depan rumah lumayan banyak, jadi kami bukan berdua-duaan loh. Dan kalau boleh dibilang mungkin dalam sebulan kami ketemu cuma dua kali. Dan ini menurut saya bukanlah PACARAN. Saya hanya memiliki seorang pacar tapi tidak pernah berpacaran seperti teman- teman saya yang lain. Menurut saya pacaran itu kalau dia sudah menyentuh pakaian saya atau kulit saya sudah bersentuhan dengan kulitnya dengan sengaja, seperti pegangan tangan, sentuh pipi, atau membelai hijab saya. (Alhamdulillah saya telah mengenakan hijab sesaat setelah kelulusan saya di SMP dulu) Kalau berSMSan atau telfonan ,, saya terima untuk dipanggil SAYANG,,, tapi saya gag pernah manggil dia SAYANG. Dan ini juga menurut saya bukanlah pacaran. Karena saya tidak ikut mengucapkan kata- kata yang justru akan menimbulkan syahwat-nya. Isi pembicaraan kami dalam berSMSan, telfonan, atau bercerita di teras rumah hanyalah seputar candaan, pelajaran saya, nanyain kabar saya, nanyain kabar keluarga, nanyain lagi apa saya sekarang, udah makan apa belum. Gitu-gitu aja sih. Gag pernah tuh mesra-mesraan. Menurut saya ini bukan pacaran.
Nah,,,,,, sekarang saya TIDAK PUNYA PACAR, TENTU GAG PACARAN, TAPI SAYA PUNYA SOSOK YANG SAYA CINTAI. Ini berawal sejak 1 setengah tahun yang lalu.
Ketika saya menamatkan pendidikan di SMA, saya memutuskan untuk melanjutkan studi di sebuah perguruan tinggi di kota. Untuk masalah tempat tinggal, saya menyewa sebuah rumah kosan. Saya tinggal seorang diri. Tetangga saya notabene adalah mahasiswa juga. Kamar saya diapit oleh dua kamar yang keduanya ditempati oleh laki-laki.
Saya kebanyakan menetap di dalam kamar. Jarang banget keluar kamar. Kalau jenuh belajar saya dengar musik, kalau bosan dengar musik saya nyetel radio.
Suatu malam sekitar pukul 07.40 pm. Saya kebingungan,,, gag tau  mau ngapain. Mau denger musik,, bosan,, lagunya itu-itu aja. Mau belajar,,, tapi lagi jenuh,,teman-teman diSMS-in tapi gag dibalas. Pengen SMS si dia tapi bosan dipanggil SAYANG. Kos-kosan juga lagi sepi. Pada keluar malam mingguan semua. Ahhhh,,, saya nyetel radio aja akhirnya. Saya rebaan di kasur. Volume radio saya gedein. Sambil nutup mata saya dengar radio itu.
´wahai saudaraku,,,, saudariku,,, pernahkah kalian terpikir bahwa hal yang kalian lakukan selama ini adalah sebuah kemaksiatan dan dosa?
Pernahkah kalian berpikir bahwa kalian telah dikuasai oleh setan?
Tidakkah kalian sadar bahwa kalian bangga dengan fitnah syahwat yang disandangkan pada kalian?
Kebanyakan pemuda dan pemudi sekarang ini, keluar di pagi, siang, dan malam hari tak kenal waktu,, berdua-duaan,,,,tanpa ada ikatan yang syah, ikatan pernikahan.
Dengan bangganya mereka mengukuhkan diri sebagai sepasang kekasih,
Dengan bangganya mereka menunjukkan kemesraan.
Dengan bangganya mereka mengucapkan kata cinta
Dengan bangganya mereka mengorbankan diri untuk melakukan zina... zina,,,, dosa yang begitu besar.
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan seburuk-buruk jalan”. (Al Isra’ [17] : 32).
Pacaran saat ini adalah makanan pokok-nya para pemuda pemudi yang dimabuk asmara. Pacaran itu mendeketkan diri pada zina,,, mendekatkan diri pada zina.”
Seketika saya berpikir apakah punya pacar namun tidak berpacaran juga akan mendekatkan diri saya pada zina ?
Saya kemudian browsing beberapa artikel dari beberapa website. Dan jawaban dari pertanyaan saya alhamdulillah ada.
” meskipun Anda tidak berpacaran, namun tentu saja akan menimbulkan fitnah”
“ wanita adalah aurat termasuk suara. Jadi apabila anda menggunakan suara Anda untuk hal-hal yang tidak ada manfaatnya, yang justru akan menimbulkan syahwat seorang laki-laki. Maka ada baiknya Anda meninggalkan perbuatan itu.
Seorang wanita dan pria yang berSMSan juga dikhawatirkan akan berdua-duaan, yakni ketika mereka larut dalam pembicaraan di mana pelakunya hanyalah mereka berdua (dua orang saling berkirim pesan). Alangkah baiknya, Anda dan pasangan Anda segera menikah jika telah mampu. Hal itu untuk menghindari fitnah dan dosa”
            Semakin banyak artikel yang saya baca, semakin terbuka pikiran saya bahwa saya selama ini telah melakukan dosa. Tidak satupun tulisan – tulisan itu yang membenarkan seseorang untuk memiliki pacar. Entah apa yang membuat saya seketika meneteskan air mata. Ya Allah ampunilah hamba, hamba begitu rugi dan hina, hamba telah dikuasai oleh setan. Hamba melakukan dosa”
Terbesik di hati saya untuk mengakhiri hubungan saya dengan dia , pacar saya. Saya kemudian memberanikan diri untuk mengutarakan niat saya itu. Saya nelfon dia dan mengatakan bahwa saya ingin putus. Saya jelaskan alasan saya persis seperti inti apa yang telah saya baca dan saya dengarkan dari radio. Alhamdulillah dia mengerti dan melepaskan saya dari ikatan yang telah lama saya sandang yakni sebagai pacarnya.
Setiap harinya saya membaca, bertanya pada ustad, dan mendengarkan radio untuk menambah ilmu agama saya. Saya kini sadar bahwa dulu adalah masa gelap dan suram yang pernah saya alami. Alhamdulillah saya kini menemukan kebenaran. Saya menemukan kenyamanan dan ketenangan dengan ajaran Alquran dan sunnah Baginada Rasulullah.
Saya menyayangkan teman-teman dan saudara-saudari muslim lainnya yang masih terjebak dalam ketidaktahuannya terhadap adab berinteraksi dengan lawan jenis. Kalau saja ada kemauan pastilah ada jalan. Jika saja mereka mau untuk mencari tau apa arti pacaran dan apa hukumnya. Maka tentu tidak akan ada yang namanya zina.
Menurut saya Pacaran itu haram. Saya berpesan kepada teman-teman untuk meluangkan waktu untuk membaca buku, artikel tentang hukum pacaran itu sendiri. Atau jika perlu langsung bertanya kepada ustad untuk mendapatkan jawabannya langsung.
Manfaat yang diperoleh banyak, satu jawaban yang anda peroleh akan membuka pikiran Anda serta menambah ilmu Anda. Manfaat yang diharapkan tidak hanya diperoleh di dunia saja karena yang terpenting adalah memperoleh manfaat dari mengamalkan perintah Allah dan Rasul-Nya serta menjauhi segala yang dilarang di akhirat nanti.”””””””

            Itulah sepenggal cerita yang Az tuturkan pada saya.
Saya jadi berpikir seorang AZ menitihkan air mata karena dosa yang pernah dia lakukan yakni hanya karena berSMSan dengan pacar, membolehkan pacar memanggilnya sayang. Padahal dia tidak pernah disentuh oleh pacarnya, dan alhamdulillah tidak pernah berpacaran seperti yang kebanyakan orang lakukan saat ini. Banyangkan dia memohon ampunan akan hal-hal tersebut. Ini berarti bahwa dia menyadari bahwa hal yang dianggap oleh sebagian besar orang saat ini sebagai hal yang wajar – wajar saja  adalah salah dan berbuah dosa.
Nah bagaimanakah dengan Anda?????  sejauh mana gaya berpacaran yang Anda lakukan ? akankah Anda mengikuti jejak AZ untuk mencari kebenaran akan hukum pacaran itu sendiri ?? akankah Anda membuka diri untuk menerima kebenaran?? Akankah berkobar keberanian Anda untuk mengakhiri hubungan demi mendapatkan ampunan Sang Maha Esa? Akankah Anda bersedia menahan diri untuk tidak jatuh dalam jebakan setan yang sama?
Jawabannya ada pada Anda. Jangan membuang waktu segeralah cari kebenaran itu. Yang lagi On Line sekarang.... yuuukkk luangkan waktu untuk nanya ke Mbah Google. Apa sih hukum pacaran itu ?? nanti mbah google kasih beberapa sites. Atau tanya lah langsung pada seorang yang mengerti agama Islam.Baca dan renungkanlah. Temukan dan terimalah kebenaran itu.
Ohhhhh ya,, dikesempatan yang akan datang,,,,,, saya akan kembali post cerita dari saudari AZ tentang HUKUM MUSIK. Musik adalah hal yang menjadi kegemarannya dulu. Namun lain cerita untuk waktu yang sekarang. Ada apa dengannya ? sebenarnya bagaimana hukum musik itu sendiri dalam ISLAM ??? okk ,,,, akan kita lanjutkan di lain kesempatan ya. Semoga Allah memberikan umur panjang dan kesehatan.
Assalamualaikum.

1 comment: