Sunday 25 August 2013

KETIDAKNYAMANAN SELAMA KEHAMILAN



KETIDAKNYAMANAN SELAMA KEHAMILAN

ketidaknyamanan
Dasar anatomis dan fisiologis
Cara meringankan atau mencegah
Pengobatan secara farmakologis
Tanda – tanda/bahaya
Kelelahan dan fatique selama TM I
a)    Penyebab tidak diketahui
b)    Mungkin berhubungan dengan penurunan laju metabolisme basal pada awal kehamilan
a)    Yakinkan bahwa hal ini normal terjadi dalam kehamilan
b)    Dorong ibu untuk sering beristirahat cukup
a) Tidak perlu memberikan obat-obatan
b)    Suplemen vitamin dan zat besi dapat membantu untuk kesehatan ibu secara umum
a)    Tanda gejalan anemia
b)    Ketidakmampuan untuk melakukan pekerjaan sehari-hari
c)     Tanda dan gejala depresi
d)    Tanda dan gejala adanya penyakit kronis

Keputihan
TM I , II, III
a)    Hiperplasia mukosa vagina
b)    Peningkatan produksi lender dan peningkatan kadar estrogen
a)    Meningkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari
b)    Memakai pakaian dalam yang terbuat dari katun bukan nilon
c)     Menghindari pencucian vagina dengan sabun dari arah depan ke belakang

a)    Jika sangat banyak atau baunya menyengat, atau berwarna kuning/abu-abu
b)    Pengeluaran cairan ( selaput ketuban)
c)     Perdarahan pervaginam
Ngidam
Biasanya pada TM I namun dapat berlangsung sepanjang masa kehamilan
a)    Mungkin berkaitan dengan persepsi individu wanita tersebut mengenai apa yang bisa mengurangi rasa mual dan muntah
b)    Indra pengecap menjadi tumpul, jadi makanan yang lebih merangsang dicari-cari
a)    Tidak seharusnya menimbulkan kekhawatiran asalkan makanan yang dikonsumsi cukup bergizi dan sehat
b)    Menjelaskan tentang bahaya makanan yang tidak baik
c)     Mendiskusikan makanan yang dapat diterima yang meliputi makanan yang bergizi dan memuaskan ngidam atau kesukaan tradisional

LEMBAR PENILAIAN PENUNTUN BELAJAR ASUHAN PERSALINAN NORMAL



LEMBAR PENILAIAN
PENUNTUN BELAJAR ASUHAN PERSALINAN NORMAL

Beri tanda Check List pada kolom penilaian
NO
LANGKAH KERJA
KASUS
1
2
3
4
5
I.                      
MELIHAT TANDA DAN GEJALA TANDA DUA





1.        
Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan kala dua yaitu:
a)       Ibu merasa ada dorongan untuk meneran
b)      Ibu merasa adanya tekanan yang semakin kuat/meningkat pada rectum dan vagina
c)       Perineum tampak menonjol
d)      Vulva dan sfingter ani membuka






II.                     
MENYIAPKAN PERALATAN PENOLONG PERSALINAN





2.        
Pastikan kelengkapan peralaatan, bahan, dan obat-obatan esensial untuk menolong persalinan dan menatalaksanan komplokasi ibu dan bayi  baru lahir.
a)       Untuk asfiksia – tempat datar dank eras, 2 kain dan 1 handuk bersih dan kering, lampu sorot 60 dengan jarak 60 cm dari tubuh bayi.
b)      Menyiapkan oksitosin 10 unit dan alat suntik sekali pakai dalam partus set






3.        
Pakai celemek plastic





4.        
Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai, cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian keringkan tangan dengan tissue atau handur pribadi yang bersih dan kering






5.        
Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang digunakan untuk periksa dalam






6.        
Masukkan oksitosin ke dalam tabung suntik (gunakan tangan yang mengenakan sarung tangan DTT atau steril) dan letakkan di partus set/ wadah DTT yang steril)






III.                   
MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN KEADAAN JANIN BAIK

Q.S ALAM NASYRAH AYAT 5-6



Begitu dasyatnya makna kedua ayat ini
setiap kali dirundung kepenatan, kesusahan, bahkan kesedihan. Alhamdulillah dengan membaca kedua ayat ini. Allah membukakan pikiran dan hati saya untuk senantiasa ingat kepada-Nya, bersabar atas ujian yang diberikan, serta tidak putus asa dari rahmat-Nya.


bagaimana menurut Anda?
apa yang Anda rasakan ketika membaca kedua ayat di atas ?

PILIHAN-PILIHAN DALAM PERSALINAN



PILIHAN-PILIHAN DALAM PERSALINAN

Di Negara maju, hampir semua wanita melahirkan di rumah sakit. Sebaliknya, di negara yang sedang berkembang, terutama di pedesaan yang merupakan tempat tinggal 75 % populasinya, kebanyakan wanita melahirkan di rumah. Dengan kecenderungan yang hampir universal untuk melahirkan di rumah sakit di negara maju, beberapa wanita mengajukan pertanyaan apakah hal ini harus, dan mereka mengatakan bahwa ketika mereka masuk ke rumah sakit wanita hamil akan kehilangan otonominya, sering tidak diberitahu prosedur-prosedur yang akan dilakukan, dan mungkin tidak diperlakukan secara pribadi oleh para staff yang sibuk bertugas. Dengan demikian, persalinan telah bersifat medik. Beberapa wanita ingin kembali melahirkan di rumah meskipun ada kemungkinan bahaya; sebagian lainnya menghendaki melahirkan di rumah sakit; dan sebagian lainnya menghendaki perubahan sikap para staff dan beberapa prosedur.
Beberapa organisasi internasional telah menyampaikan permasalahan ini dan telah membuat rekomendasi – rekomendasi sebagaimana yang diuraikan di bawah ini.
a)      Seorang wanita harus mudah menghubungi salah satu anggota kelurga selama persalinan dan melahirkan, yang mau menemaninya salama proses persalinan jika ia menghendakinya atau jika dokter yang bertugas menyetujuinya.
b)      Seorang wanita hamil harus berpartisipasi dalam mengambil keputusan yang berkenaan dengan pengalaman melahirkan dan kebutuhan akan tindakan-tindakan (termasuk episiotomy). Tekniknya harus dijelaskan kepadanya.
c)      Praktik mencukur pubis dan perineum dan pemberian enema secara rutin harus dihilangkan.
d)     Induksi persalinan dengan amniotomi atau penggunaan prostaglandin harus didasarkan pada alasan medik yang tepat. Pemecahan kantong amnion secara rutin pada awal persalinan tidak dapat dibenarkan.
e)      Analgesia dan anastesia harus disediakan atas permintaan pasien
f)       Selama bersalin, wanita hamil harus dapat berjalan-jalan, berbaring, jongkok, atau duduk untuk mendapatkan posisi yang paling mengenakkannya, jika tidak ada alasan medik yang mengharuskannya untuk tetap di tempat tidur. Dalam hal ini ia harus dapat bersandar. Posisi litotomi dorsal selama persalinan hendaknya hanya dipakai jika diperlukan persalinan dengan cunam (forceps) atau tindakan operatif lainnya.
g)      Harus ada fasilitas bagi ibu untuk menyusui, dan jika memungkinkan, ibu harus segera diperbolehkan untuk bertemu dengan bayinya.


source:
Llewellyn-Jones, Derek
Dasar-Dasar Obstetri dan Ginekologi / Derek Llewellyn-Jones ; alih bahasa , Hadyanto; editor edisi bahasa Indonesia, Y. Joko Suyono. - Ed 6- Jakarta : Hipokrates, 2001.