Wednesday 9 October 2013

FORMAT PENGKAJIAN IBU HAMIL



FORMAT PENGKAJIAN IBU HAMIL

No medrec                  : 
Tanggal masuk            : 
Tanggal pengkajian     : 
Nama pengkaji            : 
I.       IDENTIFIKASI DATA DASAR
A.    INDENTITAS
Nama                     : 
Umur                     : 
Pendidikan            :    
Pekerjaan               :    
Agama                   :    
Suku/ bangsa         : 
Alamat                  :    
No telepon            :    
Lama menikah       : 

B.     DATA BIOLOGIS
1.      Keluhan utama
2.      Riwayat obsteteri
a.       Riwayat kehamilan sekarang
a)      HPHT                                                  : 
b)      TP                                                        : 
c)      Gerakan janin                                      : 
d)     Keluhan saat hamil muda                    : 
e)      Pemeriksaan kehamilan yang lalu       :
f)       Imunisasi TT                                       :
g)      Obat yang dikonsumsi                        :
b.      Riwayat haid
a)      Menarche              :
b)      Siklus                    :
c)      Lamanya                  :
d)     Banyaknya            :
e)      Keluhan                 : 

Saturday 5 October 2013

Cara Melakukan Penilaian Awal Berkaitan dengan Kondisi Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal.



Penilaian awal
Dalam menentukan kondisi  kasus obstetric yang dihadapi apakah dalam keadaan gawat darurat atau tidak, secara prinsip harus dilakukan pemeriksaan secara sisstematis meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik umum, dan pemeriksaan obstetric. Dalam praktik, oleh karena pemeriksaan sistematis yang lengkap membutuhkan waktu agak lama, padahal penilaian harus dilakukan secara cepat maka dilakukan penilaian awal.


Penilaian awal adalah langkah pertama untuk menentukan dengan cepat kasus obstetric yang diurigai dalam keadaan gawat darurat dan membutuhkan pertolongan segera dengan mengidentifikasi penyulit (komplikasi) yang dihadapi. Dalam penilaian awal ini, anamnesis lengkap belum dilakukan. Anamnesis awal dilakukan bersama-sama periksa pandang, periksa raba, dan penilaian tanda vital dan hanya untuk mendapatkan informasi yang sangat penting berkaitan dengan kasus. Misalnya, apakah kasus mengalami perdarahan, demam, tidak sadar, kejang, sudah mengejan atau bersalin berapa lama, dan sebagainya. Fokus utama persalinan adalah apakah pasien mengalami syok hipovolemik, syok septic, syok jenis lain (syok kardiogenik, syok neurologic dan sebagainya) koma, kejang-kejang, dan hal itu terjadi dalam kehAmilan, persalinan, pascasalin, atau masa nifas. Syok kardiogenik, syok neurologic dan syok analfilaktik jarang terjadi pada kasus obstetric. Syok kardiogenik dapat terjadi pada kasus penyakit jantung dalam kehamilan/persalinan. Angka kematian sangat tinggi. Syok neurologic dapat terjadi pada kasus inversion uteri sebagai akibat rasa nyeri yang hebat disebabkan oleh tarikan kuat pada peritoneum, kedua ligamentum infundibulopelvikum dan ligamentum rotundum. Syok analfilaktik dapat terjadi pada kasus emboli air ketuban.

Thursday 3 October 2013

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JANIN



PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JANIN

Pertumbuhan dan perkembangan janin, sangat kompleks dipengaruhi oleh kesehatan ibu, janin, dan plasenta sebagai akar untuk menyalurkan nutrisi pada janin.  Pertumbuhan hasil konsepsi ditetapkan tiga tahap penting yaitu .
a.       Tingkat ovum umur 0 – 2 minggu dan belum tampak berbentuk dalam pertumbuhan.
b.      Embrio ( mudigah ), sudah terdapat rancangan bentuk alat – alat tubuh dan berumur 3 – 5 minggu
c.       Janin, sudah berbentuk manusia dan berumur di atas 5 minggu.
Secara sederhana dapat disampaikan bahwa kuning telur manusia sangat sedikit, sehingga segera setelah konsepsi harus dapat melakukan nidasi -  implantasi, untuk mendapatkan nutrisi dari jaringan desidua lapisan dalam rahim, melalui terobosan enzimatik proteolitik. Dalam waktu sekitar 8 – 10 hari sudah mulai terjadi terobosan langsung masuk pembuluh darah ibu, sehingga nutrisi kini berasal dari darah vena yang kaya bahan makanan. Pada hari ke 14,pembuluh darah arteri terbuka, sehingga mudigah mulai mendapatkan makanan dari peredaran darah ibu , sebagai titik awal peredaran darah pertama. Sejak saat itu, pertumbuha dan perkembagan janin, sepebuhnya mendapat nutrisi dari plasenta sebagai akar janin yang terbenam di dalam rahim ibu. (Manuaba, 2009 : 69).