Thursday 3 October 2013

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JANIN



PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JANIN

Pertumbuhan dan perkembangan janin, sangat kompleks dipengaruhi oleh kesehatan ibu, janin, dan plasenta sebagai akar untuk menyalurkan nutrisi pada janin.  Pertumbuhan hasil konsepsi ditetapkan tiga tahap penting yaitu .
a.       Tingkat ovum umur 0 – 2 minggu dan belum tampak berbentuk dalam pertumbuhan.
b.      Embrio ( mudigah ), sudah terdapat rancangan bentuk alat – alat tubuh dan berumur 3 – 5 minggu
c.       Janin, sudah berbentuk manusia dan berumur di atas 5 minggu.
Secara sederhana dapat disampaikan bahwa kuning telur manusia sangat sedikit, sehingga segera setelah konsepsi harus dapat melakukan nidasi -  implantasi, untuk mendapatkan nutrisi dari jaringan desidua lapisan dalam rahim, melalui terobosan enzimatik proteolitik. Dalam waktu sekitar 8 – 10 hari sudah mulai terjadi terobosan langsung masuk pembuluh darah ibu, sehingga nutrisi kini berasal dari darah vena yang kaya bahan makanan. Pada hari ke 14,pembuluh darah arteri terbuka, sehingga mudigah mulai mendapatkan makanan dari peredaran darah ibu , sebagai titik awal peredaran darah pertama. Sejak saat itu, pertumbuha dan perkembagan janin, sepebuhnya mendapat nutrisi dari plasenta sebagai akar janin yang terbenam di dalam rahim ibu. (Manuaba, 2009 : 69).


Pertumbuhan dan perkembangana janin dibagi dalam 3 tahap yaitu.
a.       Tahap pre embrionik
Berawal dari 14 hari  pertama konsepsi, ditandai dengan perkembangan sangat cepat pembelahan sel dan terbentuknya membrane embrionik yang berasal dari membrane embrionik yang berasal dari lapisan primer sel germinativum.


b.      Tahap embrio
Dimulai dari hari ke 15 dan berlanjut sampai 8 minggu, saat embrio mencapai panjang ±3 cm ( 1,2 inchi ) diukur dari kepala – bokong ( crown to rum\p ) biasanya hari ke 14 setelah konsepsi. Tahap embrio merupakan periode deferensiasi jaringan menjadi organ esensial dan perkembangan struktur luar utama. Pada fase ini, fetus sangat sensitive terhadao agen – agen yang bersifat tertogenik.
c.        Tahap fetus
Dimulai pada akhir minggu ke 9 embrio dikenal dengan fetus. Setiap organ dan struktur luar pada fetus cukup bulan sudah mulai tampak ( Yaqin Nurul , 2012 : 39).
      Karakteristik pertumbuhan janin menurut minggu.
Umur janin ( minggu )
Massa tubuh ( gram )
Karakteristik utama
9
8
Kelopak mata tertutup,kepala bentuk bundar
10
14
System intestinal, jari – jari tangan mulai terbentuk, ossifikasi tulang mulai terbentuk, urin mulai dikeluarkan ke dalam cairan, cairan amnion akan tertelan fetus.
12
45
Jenis kelamin dapat dikenali,leher, mulai terbentuk, septum hidung dan lidah mulai tumbuh.
14
110
Kepala mulai tegak, anggota badan mulai tumbuh.
16
200
Telinga mulai tumbuh dari kepala
18
320
Verniks mulai terbentuk,jari kaki mulai muncul, gerak janin mulai dirasakan ( quickening), DJJ mulai terdengar ( Doppler).
20
460
Lanugo tumbuh, lamak mulai produksi panas.
22
630
Kulit tampak keriput dan merah, pertumbuhan otak terjadi
24
820
Kuku jari tangan tumbuh, surfaktan paru – paru mulai terbentuk, pernapasan janin mulai dimulai.
26
1000
Mata mulai terbuka sedikit, tampak bulu mata, pergerakan dan gerakan dari pernapasan mulai terjadi
28
1300
Mata terbuka seluruhnya, rambut tumbuh sempurna, keriput kulit berkurang.
30
1700
Kuku jari kaki tumbuh, badan janin terisi, pada janin laki – laki testis turun, reflex pupil positif.
32
2100
Kuku jari tangan mencapi ujung jari, kulit berwarna merah muda dan lembut
36
2900
Badan padat,lanugo rontok, kuku jari kaki mencapai ujung jari kaki, badan fleksi sempurna, ukuran kepala dan badan hampir sama ( sirkumferensia )
38
3400
Janin matang dan siap untuk dilahirkan.
( sumber : Yaqin Nurul, 2012 : 39 – 40 )
                  Pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam rahim.
bulan
Panjang
berat
Tinggi fundus
Keterangan
1
8 – 10 mm
-
-
Kepala 1/3 mudigah, saluran jantung terbentuk
2
250 mm
-
-
Organ terbentuk, wajah, ekstremitas , kelamin, tampak
3
7 – 9 cm
-
Atas simfisis
Pusat tulang, kuku, ginjal, mulai ada gerak
4
10 – 17 cm
100 gram
½ atas simpisis
Kelamin mulai tampak, rambut terbentuk, gerak nyata
5
18 – 27 cm
300 gram
Setinggi pusat
Jantung terdengar , mulai bernapas
6
28 – 34 cm
600 gram
Di atas pusat
Kulit terdapat lemak , verniks kaseosa tampak
7
35 – 40 cm
1000 gram
½ simpisis dan processus xifoideus
Dapat hidup bila lahir, suara tangis ada
8
42,5 cm
1700 gram
2/3 atas pusat
Kulit merah, gerak aktif
9
46 cm
2500 gram
Setinggi processus xifoideus
Kulit penuh  lemak, alat sudah sempurna
10
50 cm
3000 gram
Dua jadi di bawah processus xifoideus
Kepala janin masuk pintu atas panggul, kepala lanugo baik,, kuku panjang, testis telah turun
( sumber : Manuaba dkk., 2012 : 70 – 71 )
      Karena paru –paru belum berkembang, oksigen pun didapat dari darah ibu. Darah janin mempunyai kemampuan menyerap oksigen lebih baik dari pada darah ibu dan darah ibu lebih besar kemampuannya untuk menyerap karbondioksida dari janin, untuk selanjutnya dibuang melalui paru – paru ibu sedemikian rupa sehingga haemoglobin dalam butir dalam butir darah janin langsung dapat mengisap oksigen dari udara, setelah tangisnya yang pertama. Dengan demikian, isapan lendir untuk membersihkan jalan napas saat bayi lahir sangat penting sehingga kemampuan parunya untuk mengisap oksigen makin baik.
Interaksi antara ibu dan plasenta
Pokok utama tumbuh kembang janin dalam rahim adalah interaksi antara janin, ibu, dan plasenta dengan pusatnya pada ruang intervillosa. Dalam ruang intervillosa terjadi pertukaran nutrisi sehingga pertumbuhan dan perkembangan janin dapat terjadi. Secara singkat, dapat dijelaskan sebagai berikut.
a.       Factor janin
Janin laki – laki mempunyai berat yang lebih besar dari pada perempuan. Factor kromosom dapat menimbulkan kelaianan congenital da penyakit keturunan. Air ketuban memberikan kesempatan janin unuk tumbuh dan bekembang dengan seimbang.
b.      Factor plasenta
Plasenta yang tumbuh dan berkembang kurang subur dapat menyebabkan kelahiran prematuritas, keguguran, berat lahir rendah, dan kematian janin dalam rahim. Plasenta dengan penyakit infeksi atau lainnya tidak dapat berfugsi dengan baik sehingga mengganggu pertumbuhan janin di dalam rahim. Janin dapat terinfeksi sehingga lahir dengan gejala infeksi.
c.       Factor ibu
Kesehatan rohani ibu dalam kehamilan sangat penting karena dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jiwa janin. Ibu harus siap menerima kehamilan. Ibu diharapkan dapat senantiasa berdoa dan Tuhan Yang Maha Esa.


No comments:

Post a Comment