Friday 5 April 2013

JARINGAN KERJA KEBIDANAN KOMUNITAS

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Komunitas adalah kelompok orang yang berada di suatu lokasi tertentu. Sarana kebidanan komunitas adalah ibu dan anak balita yang berada dalam keluarga dan masyarakat. Pelayanan kebidanan komunitas dilakukan diluar rumah sakit. Kebidanan komunitas dapat juga merupakan bagian atau kelanjutan pelayanan kebidanan yang diberikan di rumah sakit. Pelayanan kesehatan ibu dan anak di lingkungan keluarga merupakan kegiatan kebidanan komunitas.
Kelompok komunitas terkecil adalah keluarga individu yang dilayani adalah bagian dari keluarga atau komunitas. Oleh karena itu, bidan tidak memandang pasiennya dari sudut biologis. Akan tetapi juga sebagai unsur sosial yang memiliki budaya tertentu dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan lingkungan disekelilingnya.
Kebidanan komunitas adalah memberikan asuhan kebidanan pada masyarakat baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang terfokus pada pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA), keluarga berencana (KB), kesehatan reproduksi termasuk usia wanita adiyuswa secara paripurna. Hubungan-hubungan individual dalam sebuah komunitas akan membangun dan mendukung terbentuknya suatu system kepercayaan atau keyakinan baik tentang arti keluarga, konsep sehat maupun sakit sehingga diperlukan bidan di masyarakat. Kebidanan komunitas merupakan konsep dasar bidan melayani keluarga dan masyarakat yang mencakup bidan sebagai penyedia layanan dan komunitas sebagai sasaran yang dipengaruhi oleh IPTEK dan lingkungan.

Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga yang berkualitas. Pelayanan kebidanan merupakan layanan yang diberikan oleh bidan sesuai dengan kewenangan yang diberikannya dengan maksud untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka tercapainya keluarga berkualitas, bahagia dan sejahtera.
Dapat ditemukan disini bahwa unsur-unsur yang tercakup didalam kebidanan komunitas adalah bidan, pelayanan kebidanan, sasaran pelayanan, lingkungan dan pengetahuan serta teknologi.

B.     Masalah
Masalah yang diagkat dalam makalah ini yaitu bagaimanakah jaringan kerja kebidanan komunitas?

C.    Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan tentang jaringan kerja kebidanan komunitas.

D.    Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari penulisan makalah ini adalah :
1.      Penulis dapat memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang jaringan kerja kebidanan komunitas.
2.      Pembaca dapat memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang jaringan kerja kebidanan komunitas.

 
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian
Bidan di Indonesia (IBI) adalah “ seorang wanita yang mendapat pendidikan kebidanan formal dan lulus serta terdaftar di badan resmi pemerintah dan mendapat izin serta kewenangan melakukan kegiatan praktek mandiri” (50 Tahun IBI). Bidan lahir sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu-ibu melahirkan, tugas yang diembankan sangat mulia dan juga selalu setia mendampingi dan menolong ibu dalam melahirkan sampai sang ibu dapat merawat bayinya dengan baik. Bidan diakui sebagai profesional yang bertanggungjawab yang bekerja sebagai mitra prempuan dalam memberikan dukungan yang diperlukan, asuhan dan nasihat selama kehamilan, periode persalinan dan post partum, melakukan pertolongan persalinan di bawahtanggung jwabnya sendiri dan memberikan asuhan pada bayi baru lahir dan bayi.
Kebidanan (Midwifery)  mencakup pengetahuan yang dimiliki dan kegiatan pelayanan untuk menyelamatkan ibu dan bayi. (Syahlan, 1996 : 12). Komunitas berasal dari bahasa Latin yaitu “Communitas” yang berarti kesamaan, dan juga “communis” yang berarti sama, publik ataupun banyak. Dapat diterjemahkan sebagai kelompok orang yang berada di suatu lokasi/ daerah/ area tertentu (Meilani, Niken dkk, 2009 : 1). Menurut Saunders (1991) komunitas adalah tempat atau kumpulan orang atau sistem sosial.
Dari uraian di atas dapat dirumuskan definisi Kebidanan Komunitas sebagai segala aktifitas yang dilakukan oleh bidan untuk menyelamatkan pasiennya dari gangguan kesehatan. Pengertian kebidanan komunitas yang lain menyebutkan upaya yang dilakukan Bidan untuk pemecahan terhadap masalah kesehatan Ibu dan Anak balita di dalam keluarga dan masyarakat. Kebidanan komunitas adalah pelayanan kebidanan profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dengan upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan kebidanan (Spradly, 1985; Logan dan Dawkin, 1987 dalam Syafrudin dan Hamidah, 2009 : 1)
Pelaksanaan pelayanan kebidanan komunitas didasarkan pada empat konsep utama dalam pelayanan kebidanan yaitu : manusia, masyarakat/ lingkungan, kesehatan dan pelayanan kebidanan yang mengacu pada konsep paradigma kebidanan dan paradigma sehat sehingga diharapkan tercapainya taraf  kesejahteraan hidup masyarakat (Meilani, Niken dkk, 2009 : 8).

B.     Sasaran Kebidanan Komunitas
Komuniti adalah sasaran pelayanan kebidanan komunitas. Di dalam komuniti terdapat kumpulan individu yang membentuk keluarga atau kelompok masyarakat. Dan sasaran utama pelayanan kebidanan komunitas adalah ibu dan anak.
Menurut UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan, yang dimaksud dengan keluarga adalah suami, istri, anak dan anggota keluarga lainnya. ( Syahlan, 1996 : 16 )
a.       Ibu             : pra kehamilan, kehamilan, persalinan, nifas dan masa interval.
b.      Anak          : meningkatkan kesehatan anak dalam kandungan, bayi, balita, pra sekolah dan sekolah.
c.       Keluarga    : pelayanan ibu dan anak termasuk kontrasepsi, pemeliharaan anak, pemeliharaan ibu sesudah persalinan, perbaikan gizi, imunisasi dan kelompok usila (gangrep).
d.      Masyarakat (community)  : remaja, calon ibu dan kelompok ibu.
Sasaran pelayanan kebidanan komunitas adalah individu, keluarga dan masyarakat baik yang sehat, sakit maupun yang mempunyai masalah kesehatan secara umum (Meilani, Niken dkk, 2009 : 9).
Sasaran utama kebidanan komunitas adalah ibu dan anak balita yang berada didalam keluarga dan masyarakat. Bidan memandang pasiennya sebagai makhluk social yang memiliki budaya tertentu dan dipengaruhi oleh koondisi ekonomi, politik, sosiial budaya dan lingkungan sekitarnya. Unsure-unsur  yang tercakup dalam kebidanan komunitas adalah bidan, pelayanan kebidanan, lingkungan dan pengetahuan serta teknologi.
Kegiatan bidan dan jaringan kerja kebidanan komunitas sebenarnya kegiatan kebidanan komunitas telah lama terlaksana di tengah-tengah masyarakat. Aktifitas kebidanan komunitas terutama adalah melayani ibu dan balita diluar rumah sakit. Sebelum bekerja dikomunitas seorang bidan harus mempunya kompetensi yaitu memberikan asuhan yang bermutu tinggi dan komprehensif pada keluarga, kelompok dan masyarakat sesuai dengan budaya setempat.

Pengetahuan dasar yang harus dimiliki bidan:
1.      Konsep dasar kebidanan komunitas
2.      Masalah kebidanan komunitas
3.      Pendekatan asuhan kebidanan pada keluarga, kelompok dan masyarakat
4.      Strategi pelayanan kebidanan komunitas
5.      Ruang lingkup kebidanan komunitas
6.      Upaya peningkatan dan pemeliharaan kesehatan ibu dan anak dalam keluarga dan masyarakat
7.      Factor-faktor yang mempengaruhi kesehatan ibu dan anak
8.      System pelayanan kesehatan ibu dan anak

C.    Tujuan Pelayanan Kebidanan Komunitas
Pelayanan kebidanan komunitas adalah bagian dari upaya kesehatan keluarga. Kesehatan keluarga merupakan salah satu kegiatan dari upaya kesehatan di masyarakat yang ditujukan kepada keluarga. Penyelenggaraan kesehatan keluarga bertujuan untuk mewujudkan keluarga kecil, sehat, bahagia dan sejahtera. Kesehatan anak diselenggarakan untuk mewujudkan pertumbuhan dan perkembangan anak.
Jadi tujuan dari pelayanan kebidanan komunitas adalah meningkatkan kesehatan ibu dan anak balita di dalam keluarga sehingga terwujud keluarga sehat sejahtera dalam komunitas tertentu.



D.    Peran Bidan dalam Pelayanan Kebidanan Komunitas
Pelayanan kebidanan komunitas dilakukan di luar rumah sakit dan merupakan bagian atau kelanjutan dari pelayanan kebidanan yang di berikan rumah sakit. Misalnya : ibu yang melahirkan di rumah sakit dan setelah 3 hari kembali ke rumah. Pelayanan di rumah oleh bidan merupakan kegiatan kebidanan komunitas.
Pelayanan kesehatan ibu dan anak di Puskesmas, kunjungan rumah dan melayani kesehatan ibu dan anak di lingkungan keluarga merupakan kegiatan kebidanan komunitas.
Sebagai bidan yang bekerja di komunitas maka bidan harus memahami perannya di komunitas, yaitu :
a.       Sebagai Pendidik
Dalam hal ini bidan berperan sebagai pendidik di masyarakat. Sebagai pendidik, bidan berupaya merubah perilaku komunitas di wilayah kerjanya sesuai dengan kaidah kesehatan. Tindakan yang dapat dilakukan oleh bidan di komunitas dalam berperan sebagai pendidik masyarakat antara lain dengan memberikan penyuluhan di bidang kesehatan khususnya kesehatan ibu, anak dan keluarga. Penyuluhan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti ceramah, bimbingan, diskusi, demonstrasi dan sebagainya yang mana cara tersebut merupakan penyuluhan secara langsung. Sedangkan penyuluhan yang tidak langsung misalnya dengan poster, leaf let, spanduk dan sebagainya.


b.      Sebagai Pelaksana (Provider)
Sesuai dengan tugas pokok bidan adalah memberikan pelayanan kebidanan kepada komunitas. Disini bidan bertindak sebagai pelaksana pelayanan kebidanan. Sebagai pelaksana, bidan harus menguasai pengetahuan dan teknologi kebidanan serta melakukan kegiatan sebagai berikut :
1)      Bimbingan terhadap kelompok remaja masa pra perkawinan.
2)      Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, bersalin, nifas, menyusui dan masa interval dalam keluarga.
3)      Pertolongan persalinan di rumah.
4)      Tindakan pertolongan pertama pada kasus kebidanan dengan resiko tinggi di keluarga.
5)      Pengobatan keluarga sesuai kewenangan.
6)      Pemeliharaan kesehatan kelompok wanita dengan gangguan reproduksi.
7)      Pemeliharaan kesehatan anak balita.
c.       Sebagai Pengelola
Sesuai dengan kewenangannya bidan dapat melaksanakan kegiatan praktek mandiri. Bidan dapat mengelola sendiri pelayanan yang dilakukannya. Peran bidan di sini adalah sebagai pengelola kegiatan kebidanan di unit puskesmas, polindes, posyandu dan praktek bidan. Sebagai pengelola bidan memimpin dan mendayagunakan bidan lain atau tenaga kesehatan yang pendidikannya lebih rendah. Contoh : praktek mandiri/ BPS.


d.      Sebagai Peneliti
Bidan perlu mengkaji perkembangan kesehatan pasien yang dilayaninya, perkembangan keluarga dan masyarakat. Secara sederhana bidan dapat memberikan kesimpulan atau hipotersis dan hasil analisanya. Sehingga bila peran ini dilakukan oleh bidan, maka ia dapat mengetahui secara cepat tentang permasalahan komuniti yang dilayaninya dan dapat pula dengan segera melaksanakan tindakan.
e.       Sebagai Pemberdaya
Bidan perlu melibatkan individu, keluarga dan masyarakat dalam memecahkan permasalahan yang terjadi.  Bidan perlu menggerakkan individu, keluarga dan masyarakat untuk ikut berperan serta dalam upaya pemeliharaan kesehatan diri sendiri, keluarga maupun masyarakat.
f.       Sebagai Pembela klien (advokat)
Peran bidan sebagai penasehat didefinisikan sebagai kegiatan memberi informasi dan sokongan kepada seseorang sehingga mampu membuat keputusan yang terbaik dan memungkinkan bagi dirinya.
g.      Sebagai Kolaborator
Kolaborasi dengan disiplin ilmu lain baik lintas program maupun sektoral.
h.      Sebagai Perencana
Melakukan bentuk perencanaan pelayanan kebidanan individu dan keluarga serta berpartisipasi dalam perencanaan program di masyarakat luas untuk suatu kebutuhan tertentu yang ada kaitannya dengan kesehatan. (Syafrudin dan Hamidah, 2009 : 8)
Dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat bidan sewaktu – waktu bekerja dalam tim, misalnya kegiatan Puskesmas Keliling, dimana salah satu anggotanya adalah bidan.

E.     Jaringan Kerja Kebidanan Komunitas
Beberapa jaringan kerja bidan di komunitas yaitu Puskesmas/ Puskesmas Pembantu, Polindes, Posyandu, BPS,  Rumah pasien, Dasa Wisma, PKK. (Syahlan, 1996 : 235)
Di puskesmas bidan sebagai anggota tim bidan diharapkan dapat mengenali kegiatan yang akan dilakukan, mengenali dan menguasai fungsi dan tugas masing – masing,    selalu berkomunikasi dengan pimpinan dan anggota lainnya, memberi dan menerima saran serta turut bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan tim dan hasilnya.
Di Polindes, Posyandu, BPS dan rumah pasien, bidan merupakan pimpinan tim/ leader di mana bidan diharapkan mampu berperan sebagai pengelola sekaligus pelaksana kegiatan kebidanan di komunitas. (Meilani, dkk, 2009 : 11)
Dalam jaringan kerja bidan di komunitas diperlukan kerjasama lintas program dan lintas sektor. Kerjasama lintas program merupakan bentuk kerjasama yang dilaksanakan di dalam satu instansi terkait, misalnya : imunisasi, pemberian tablet FE, Vitamin A, PMT dan sebagainya. Sedangkan kerjasama lintas sektor merupakan kerjasama yang melibatkan institusi/ departemen lain, misalnya : Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan sebagainya.
Tujuan dari kerjasama lintas program dan lintas sektoral dalam kebidanan komunitas antara lain.
1.      Meningkatkan koordinasi untuk memenuhi kewajiban peran masing-masing dalam pembangunan kesehatan. Intinya adalah kerja sama lintas program dan sektoral untuk memecahkan suatu masalah kesehatan. Oleh karena itu fungsi koordinasi yang dilakukan oleh sektor kesehatan merupakan suatu keharusan.
2.      Meningkatkan komunikasi antara sektoral pemerintahan dan swasta tentang masalah kesehatan. Agar saling memahami di antara anggota dan mitra, maka diperlukan komunikasi yang efektif melalui pertemuan-pertemuan berkala berdasarkan kesepakatan bersama.
3.      Meningkatkan kemampuan bersama dalam menanggulangi masalah kesehatan dan  memaksimalkan keuntungan semua pihak. Tujuan utama dari kemitraan di bidang kesehatan adalah menggalang kekuatan untuk memecahkan dan menanggulangi masalah kesehatan masyarakat setempat. Oleh sebab itu, memaksimalkan manfaat atau keuntungan adalah merupakan harapan bersama dari sebuah kemitraan.
4.      Meningkatkan apa yang menjadi komitmen bersama. Komitmen adalah suatu kesediaan dan pengorbanan ( waktu, pikiran, tenaga, dan sebagainya) masing-masing anggota kemintraan terhadap program atau upaya pemecahan masalah kesehatan yang telah disepakati bersama.
Dalam komitmen pasti ada pengorbanan dari masing-masing anggota.
5.      Tercapainya upaya kesehatan yang efisien dan efektif atau berdaya guna dan berhasil guna.
Pendekatan yang digunakan dalam kerjasama lintas program dan lintas sektoral antara lain.
a.       Input
Input sebuah kemitraan adalah semua sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing unsur yang terjalin dalam kemitraan, terutama sumber daya manusia, dan sumber daya yang lain seperti dana, sistem informasi, teknologi, dan sebagainya. Selain itu, jumlah atau banyaknya mitra yang terlibat juga merupakan input.
b.      Proses
Proses dalam kemitraan pada hakikatnya adalah kegiatan-kegiatan untuk membangun kemitraan tersebut.
c.       Output
Output adalah terbentuknya kerja atau networking, forum, dan sebagainya yang terdiri dari berbagai unsur dan tersusunnya program dan pelaksanaannya berupa kegiatan bersama dalam rangka memecahkan masalah kesehatan. Selain itu, juga tersusun uraian tugas dan fungsi untuk masing-masing anggota.
d.      Outcome
Outcome adalah dampak dari pada kerjasama terhadap peningkatan kesehatan masyarakat. Oleh sebab itu, outcome dapat dilihat dari indikator-indikator derajat kesehatan masyarakat, yang sebenarnya merupakan akumulasi dari dampak upaya-upaya lain di samping kemitraan. Dengan demikian, outcome adalah meningkatnya angka atau indikator kesehatan ,misalnya meningkatnya status gizi anak balita, meningkatnya penduduk yang terakses air bersih, dan lain sebagainya.
 BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Kebidanan komunitas adalah pelayanan kebidanan profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dengan upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan kebidanan
Sasaran pelayanan kebidanan komunitas Individu (ibu dan anak), keluarga dan masyarakat. Tujuan dari pelayanan kebidanan komunitas adalah meningkatkan kesehatan ibu dan anak balita di dalam keluarga sehingga terwujud keluarga sehat sejahtera dalam komunitas tertentu
Jaringan kerja kebidanan komunitas antara lain puskesmas/ puskesmas pembantu dimana bidan sebagai anggota tim, bisa juga di Polindes, Posyandu, BPS ataupun rumah pasien sebagai pemimpin tim sekaligus sebagai pengelola dan pelaksana.

B.     Saran
Pelayanan kebidanan komunitas sebaiknya ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dengan tujuan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal sesuai dengan standart pelayanan kesehatan yang telah ditetapkan.




DAFTAR PUSTAKA

Syahlan, J.H. (1996). Kebidanan Komunitas. Yayasan Bina Sumber Daya
Kesehatan.
Depkes RI, 1999. Bidan di Masyrakat, Jakarta (BA-3)
http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/06/jringan-kerja-kebidanan-komu-           nitas_12.html, diakses tanggal 15 Maret 2013
Sarita Sultina,2012. Kesehatan Masyarakat. Kendari : Poltekkes Kemenkes
Kendari.
 


No comments:

Post a Comment