PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN JANIN
Pertumbuhan dan
perkembangan janin, sangat kompleks dipengaruhi oleh kesehatan ibu, janin, dan
plasenta sebagai akar untuk menyalurkan nutrisi pada janin. Pertumbuhan hasil konsepsi ditetapkan tiga
tahap penting yaitu .
a. Tingkat ovum umur 0 – 2
minggu dan belum tampak berbentuk dalam pertumbuhan.
b. Embrio ( mudigah ),
sudah terdapat rancangan bentuk alat – alat tubuh dan berumur 3 – 5 minggu
c. Janin, sudah berbentuk
manusia dan berumur di atas 5 minggu.
Secara sederhana dapat
disampaikan bahwa kuning telur manusia sangat sedikit, sehingga segera setelah
konsepsi harus dapat melakukan nidasi -
implantasi, untuk mendapatkan nutrisi dari jaringan desidua lapisan
dalam rahim, melalui terobosan enzimatik proteolitik. Dalam waktu sekitar 8 –
10 hari sudah mulai terjadi terobosan langsung masuk pembuluh darah ibu,
sehingga nutrisi kini berasal dari darah vena yang kaya bahan makanan. Pada
hari ke 14,pembuluh darah arteri terbuka, sehingga mudigah mulai mendapatkan
makanan dari peredaran darah ibu , sebagai titik awal peredaran darah pertama.
Sejak saat itu, pertumbuha dan perkembagan janin, sepebuhnya mendapat nutrisi
dari plasenta sebagai akar janin yang terbenam di dalam rahim ibu. (Manuaba,
2009 : 69).
Pertumbuhan dan perkembangana
janin dibagi dalam 3 tahap yaitu.
a. Tahap pre embrionik
Berawal dari 14
hari pertama konsepsi, ditandai dengan
perkembangan sangat cepat pembelahan sel dan terbentuknya membrane embrionik
yang berasal dari membrane embrionik yang berasal dari lapisan primer sel
germinativum.
b. Tahap embrio
Dimulai dari hari ke 15
dan berlanjut sampai 8 minggu, saat embrio mencapai panjang ±3 cm ( 1,2 inchi )
diukur dari kepala – bokong ( crown to rum\p ) biasanya hari ke 14 setelah
konsepsi. Tahap embrio merupakan periode deferensiasi jaringan menjadi organ
esensial dan perkembangan struktur luar utama. Pada fase ini, fetus sangat
sensitive terhadao agen – agen yang bersifat tertogenik.
c. Tahap fetus
Dimulai pada akhir
minggu ke 9 embrio dikenal dengan fetus. Setiap organ dan struktur luar pada
fetus cukup bulan sudah mulai tampak ( Yaqin Nurul , 2012 : 39).
Karakteristik pertumbuhan janin menurut minggu.
Umur janin ( minggu )
|
Massa tubuh ( gram )
|
Karakteristik utama
|
9
|
8
|
Kelopak mata
tertutup,kepala bentuk bundar
|
10
|
14
|
System intestinal,
jari – jari tangan mulai terbentuk, ossifikasi tulang mulai terbentuk, urin
mulai dikeluarkan ke dalam cairan, cairan amnion akan tertelan fetus.
|
12
|
45
|
Jenis kelamin dapat
dikenali,leher, mulai terbentuk, septum hidung dan lidah mulai tumbuh.
|
14
|
110
|
Kepala mulai tegak,
anggota badan mulai tumbuh.
|
16
|
200
|
Telinga mulai tumbuh
dari kepala
|
18
|
320
|
Verniks mulai
terbentuk,jari kaki mulai muncul, gerak janin mulai dirasakan ( quickening),
DJJ mulai terdengar ( Doppler).
|
20
|
460
|
Lanugo tumbuh, lamak
mulai produksi panas.
|
22
|
630
|
Kulit tampak keriput
dan merah, pertumbuhan otak terjadi
|
24
|
820
|
Kuku jari tangan
tumbuh, surfaktan paru – paru mulai terbentuk, pernapasan janin mulai
dimulai.
|
26
|
1000
|
Mata mulai terbuka
sedikit, tampak bulu mata, pergerakan dan gerakan dari pernapasan mulai
terjadi
|
28
|
1300
|
Mata terbuka
seluruhnya, rambut tumbuh sempurna, keriput kulit berkurang.
|
30
|
1700
|
Kuku jari kaki
tumbuh, badan janin terisi, pada janin laki – laki testis turun, reflex pupil
positif.
|
32
|
2100
|
Kuku jari tangan
mencapi ujung jari, kulit berwarna merah muda dan lembut
|
36
|
2900
|
Badan padat,lanugo
rontok, kuku jari kaki mencapai ujung jari kaki, badan fleksi sempurna,
ukuran kepala dan badan hampir sama ( sirkumferensia )
|
38
|
3400
|
Janin matang dan siap
untuk dilahirkan.
|
( sumber : Yaqin Nurul,
2012 : 39 – 40 )
Pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam rahim.
bulan
|
Panjang
|
berat
|
Tinggi fundus
|
Keterangan
|
1
|
8 – 10 mm
|
-
|
-
|
Kepala 1/3 mudigah,
saluran jantung terbentuk
|
2
|
250 mm
|
-
|
-
|
Organ terbentuk,
wajah, ekstremitas , kelamin, tampak
|
3
|
7 – 9 cm
|
-
|
Atas simfisis
|
Pusat tulang, kuku,
ginjal, mulai ada gerak
|
4
|
10 – 17 cm
|
100 gram
|
½ atas simpisis
|
Kelamin mulai tampak,
rambut terbentuk, gerak nyata
|
5
|
18 – 27 cm
|
300 gram
|
Setinggi pusat
|
Jantung terdengar ,
mulai bernapas
|
6
|
28 – 34 cm
|
600 gram
|
Di atas pusat
|
Kulit terdapat lemak
, verniks kaseosa tampak
|
7
|
35 – 40 cm
|
1000 gram
|
½ simpisis dan
processus xifoideus
|
Dapat hidup bila
lahir, suara tangis ada
|
8
|
42,5 cm
|
1700 gram
|
2/3 atas pusat
|
Kulit merah, gerak
aktif
|
9
|
46 cm
|
2500 gram
|
Setinggi processus
xifoideus
|
Kulit penuh lemak, alat sudah sempurna
|
10
|
50 cm
|
3000 gram
|
Dua jadi di bawah
processus xifoideus
|
Kepala janin masuk
pintu atas panggul, kepala lanugo baik,, kuku panjang, testis telah turun
|
( sumber : Manuaba
dkk., 2012 : 70 – 71 )
Karena paru –paru belum berkembang, oksigen pun didapat dari
darah ibu. Darah janin mempunyai kemampuan menyerap oksigen lebih baik dari
pada darah ibu dan darah ibu lebih besar kemampuannya untuk menyerap
karbondioksida dari janin, untuk selanjutnya dibuang melalui paru – paru ibu
sedemikian rupa sehingga haemoglobin dalam butir dalam butir darah janin
langsung dapat mengisap oksigen dari udara, setelah tangisnya yang pertama.
Dengan demikian, isapan lendir untuk membersihkan jalan napas saat bayi lahir
sangat penting sehingga kemampuan parunya untuk mengisap oksigen makin baik.
Interaksi antara ibu
dan plasenta
Pokok utama tumbuh
kembang janin dalam rahim adalah interaksi antara janin, ibu, dan plasenta
dengan pusatnya pada ruang intervillosa. Dalam ruang intervillosa terjadi
pertukaran nutrisi sehingga pertumbuhan dan perkembangan janin dapat terjadi.
Secara singkat, dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Factor janin
Janin laki – laki
mempunyai berat yang lebih besar dari pada perempuan. Factor kromosom dapat
menimbulkan kelaianan congenital da penyakit keturunan. Air ketuban memberikan
kesempatan janin unuk tumbuh dan bekembang dengan seimbang.
b. Factor plasenta
Plasenta yang tumbuh
dan berkembang kurang subur dapat menyebabkan kelahiran prematuritas,
keguguran, berat lahir rendah, dan kematian janin dalam rahim. Plasenta dengan
penyakit infeksi atau lainnya tidak dapat berfugsi dengan baik sehingga
mengganggu pertumbuhan janin di dalam rahim. Janin dapat terinfeksi sehingga
lahir dengan gejala infeksi.
c. Factor ibu
Kesehatan rohani ibu
dalam kehamilan sangat penting karena dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan jiwa janin. Ibu harus siap menerima kehamilan. Ibu diharapkan
dapat senantiasa berdoa dan Tuhan Yang Maha Esa.
No comments:
Post a Comment