PARTOGRAF
Bagi petugas kesehatan, siapa sih yang nggak kenal partograf ? semua tentu
tahu dan paham bagaiman penggunaan dan cara pengisiannya. Dalam kesempatan kali
ini saya coba posting dulu mengenai pengertian partograf itu sendiri; tampak
halaman depan; dan juga tampak halaman belakang. Hal ini selaku pengenalan
awal, sebelum melangkah pada keterampilan mengisi dan membaca partograf.
Berikut adalah sedikit bahan yang keseluruhannya saya angkat dari satu
referensi saja karena memang telah lengkap dipaparkan dengan jelas mengenai
partograf, yakni ILMU KEBIDANAN EDISI IV oleh Sarwono Prawirohardjo yang
diterbitkan oleh PT. Bina Pustaka Sarwono Praworohardjo, Jakarta, tahun 2009.
Anda bisa buka di halaman 315 – 332.
Partograf adalah alat bantu yang digunakan selama persalinan. Tujuan utama penggunaan partograf adalah untuk.
Partograf adalah alat bantu yang digunakan selama persalinan. Tujuan utama penggunaan partograf adalah untuk.
a.
Mencatat hasil
observasi dan kemajuan persalinan
b.
Mendeteksi apakah
proses persalinan berjalan secara normal.
Dengan demikian, juga dapat dilaksanakan deteksi secara dini, setiap
kemungkinan terjadinya partus lama. Jika digunakan secara tepat dan konsisten,
partograf akan membantu penolong persalinan untuk mencatat kemajuan persalinan,
kondisi ibu dan janin, asuhan yang diberikan selama persalinan dan kelahiran,
serta menggunakan informasi yang tercatat, sehingga secara dini
mengidentifikasi adanya penyulit persalinan, dan membuat keputusan klinik yang
sesuai dan tepat waktu. Penggunaan partograf secara rutin akan memastikan ibu
dan janin telah mendapatkan asuhan persalinan secara aman dan tepat waktu. Selain
itu, dapat mencegah terjadinya penyulit yang dapat mengancam keselamatan jiwa (
Wiknjosastro, Ilmu Kebidanan, Ed IV, 2009 : hal 315).
Penggunaan Partograf
World Health Organization (WHO,
2000) telah memodifikasi agar lebih sederhana dan lebih mudah digunakan. Fase laten
telah dihilanngkan dan pencatatan pada partograf dimulai dari fase aktif ketika
pembukaan serviks 4 cm. Partograf harus
digunakan untuk (1) semuah ibu dalam fase aktif kala satu persalinan sampai
dengan kelahiran bayi, sebagai elemen penting asuhan persalinan; (2) semua
tempat pelayanan persalinan (rumah, puskesmas, klinik bidan swasta, rumah
sakit, dan lain-lain);(3) semua penolong persalinan yang memberikan asuhan
kepada ibu selama persalinan dan kelahiran ( Spesialis Obstetri dan Ginekologi,
Bidan, Dokter Umum, Residen, dan mahasiswa Kedokteran).
Halaman depan partograf
Halaman depan partograf mencantumkan
bahwa observasi yang dimulai pada fase aktif persalinan; dan menyediakan lajur
dan kolom untuk mencatat hasil – hasil pemeriksaan selama fase aktif
persalinan, meliputi:
a.
Informasi tentang
ibu :
a)
Nama, umur
b)
Gravida,
para, abortus (keguguran)
c)
Nomor catatan
medik nomor Puskesmas
d)
Tanggal dan
waktu mulai dirawat ( atau jika di rumah : tanggal dan waktu penolong
persalinan mulai merawat ibu)
b.
Waktu
pecahnya selaput ketuban
c.
Kondisi janin:
a)
DJJ (denyut
jantung janin)
b)
Warna dan
adanya air ketuban)
c)
Penyusupan (
moulase) kepala janin.
d.
Kemajuan persalinan
a)
Pembukaan serviks
b)
Penurunan bagian
terbawah janin atau presentase janin
c)
Garis waspada
dan garis bertindak
e.
Jam dan waktu
a)
Waktu mulainya
fase aktif persalinan
b)
Waktu aktual
saat pemeriksaan atau penilaian.
f.
Kontraksi uterus
: frekuensi dan lamanya
g.
Obat – obatan
dan cairan yang diberikan:
a)
Oksitisin
b)
Obat- obatan
lainnya dan cairan IV yang diberikan.
h.
Kondisi ibu :
a)
Nadi, tekanan
darah, dan temperatur
b)
Urin ( volume
, aseton, atau protein)
i.
Asuhan,
pengamatan, dan keputusan klinik lainnya ( dicatat dalam kolom tersedia di sisi
partograf atau di catatan kemajuan persalinan)
tampak depan ( halaman depan) |
Halaman belakang
partograf
Halaman belakang partograf merupakan
bagian untuk mencatat hal- hal yang terjadi selama proses persalinan dan
kelahiran, serta tindakan – tindakan yang dilakukan sejak persalinan kala I
hingga IV ( termasuk bayi baru lahir). Itulah sebabnya bagian ini disebut
sebagai catatan persalinan. Nilau dan
catatkan asuhan yang telah diberikan pada ibu dalam masa nifas terutama selama
persalinan kala IV untuk memungkinkan penolong persalinan mencegah terjadinya
penyulit dan membuat keputusan klinik, terutama pada pemantauan kala IV (
mencegah terjadinya perdarahan pascapersalinan ). Selain itu, catatan
persalinan ( yang sudah diisi dengan lengkap dan tepat) dapat pula digunakan
untuk menilai memantau sejauh mana telah dilakukan pelaksanaan asuhan
persalinan yang bersih dan aman.
halaman belakang partograf |
No comments:
Post a Comment